Jumat, 11 April 2008

Kreatifitas

Saya bukanlah orang yang rapih dalam hal buku catatan untuk pelajaran. Terlebih lagi ketika saya kuliah. Ketika duduk di bangku sekolah, para guru menyuruh anak-anak muridnya untuk memiliki buku catatan yang terpisah. Namun, ketika kuliah para dosen tidak pernah menyuruh untuk memiliki buku catatan. Para dosen tidak pernah menghiraukan mahasiswanya untuk punya catatan atau tidak. Mahasiswa diajarkan untuk mandiri, mulai dari buku catatan dan cara belajar. Ketika saya duduk di bangku kuliah semester satu, saya memakai file/binder untuk catatan pelajaran. Hasilnya kertas catatan saya berceceran karena file tersebut dapat dicabut dan dipasang. Oleh karena itu saya terkadang lupa untuk menaruh kertas file tersebut kembali ke binder untuk disatukan. Ketika ujian tiba, saya kebingungan untuk mencari file catatan saya tersebut dan saya tidak bisa belajar dari catatan itu.
Memasuki semester dua saya tidak lagi memakai file untuk catatan kuliah. Saya menggunakan buku yang biasa dipakai akuntan tetapi yang ukuran sedang. Lalu saya bagi menjadi 9 ruas untuk mata kuliah berbeda. Kecil, simpel, mudah, tidak repot jika kuliah dan ketika ingin mencatat pelajaran yang disampaikan dosen.